Jumat, Mei 12

FETOMATERNAL

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

   Halo! Apa kabar para pembaca sekalian? Semoga kalian selalu diberi kesehatan dan dilindungi oleh Allah Azza Wa Jalla, aamiin. Alhamdulillah, di pekan ini usia kandungan saya memasuki 23 minggu. Kehamilan saya yang kedua ini tentunya membuat saya, suami, keluarga dan teman-teman saya bahagia. Setelah melahirkan anak pertama saya yakni Ubay yang dinyatakan mengalami IUFD bulan Agustus lalu, 2 bulan setelahnya saya belum boleh hamil, lalu 2 bulan setelahnya lagi tepatnya bulan Desember saya hamil. Tepat selang 4 bulan setelah melahirkan anak pertama, saya hamil anak kedua. Ubay tentu senang memiliki adik. Untuk ngidam, saya tidak condong ingin hanya ke satu makanan tertentu saja seperti layaknya ngidam tapi kalau hari ini ingin makan ini ya makan ini, besok bisa berubah lagi ingin makan itu.

   Siapa yang tidak bahagia bisa diberi amanah oleh Allah untuk hamil lagi.. Namun bahagia saya sedikit bercampur dengan rasa trauma dan khawatir, takut IUFD terulang lagi. Kali ini saya tidak mau memaksakan dari awal kehamilan sampai dengan melahirkan nanti harus di dokter A, seperti sebelumnya. Saya yang tinggal di Surabaya dan rencana ingin melahirkan di Probolinggo, lebih fleksibel menentukan tempat periksa kehamilan. Jika sedang di Surabaya ya periksa di Surabaya, jika sedang pulang ke Probolinggo ya periksa di Probolinggo. Alhamdulillah, di Surabaya saya sudah menemukan sebuah RSIA dengan dokter kandungan perempuan semua plus dekat dengan tempat tinggal saya. Saya sempat berganti-ganti dokter di sana, yakni 3 dokter, yang 2 cocok dan yang 1 kurang cocok. Pelayanannya cukup memuaskan dan biayanya pun tidak terlalu mahal untuk ukuran kota besar seperti Surabaya. Sementara jika periksa di Probolinggo saya tetap periksa ke dokter saya yang dulu, namun beberapa kali saya coba ke dokter lain juga. Trimester pertama memang dijadwalkan kontrol sebulan 2x. Trimester kedua sudah berubah menjadi sebulan sekali, namun karena rasa trauma dan khawatir saya, jika saya merasakan sakit perut yang tidak biasa atau merasakan badan seperti ringan (tidak berat selayaknya orang hamil), saya langsung periksa ke dokter saat itu juga, sampai-sampai saya periksa tiap 2 minggu atau bahkan tiap minggu padahal sudah trimester kedua. Ternyata janin baik-baik saja. Mungkin karena rasa khawatir saya yang berlebihan. Juga teman-teman yang bilang tidak boleh makan ini, tidak boleh makan itu sewaktu saya baru saja menyantap makanan yang dimaksud, kan saya jadi ketakutan sendiri, ditambah kebetulan kok ya perut saya rada mulas sehabis makan makanan itu. Saya langsung periksa, ternyata semua baik-baik saja. Ketika saya tanyakan ke dokter apa benar tidak boleh makan ini dan itu seperti kata teman saya, ternyata itu tidak benar. Ya saya maklumi, teman-teman saya berbuat demikian karena peduli kepada saya dan rasa mulas yang kebetulan itu terjadi karena saya stres dan cemas berlebihan. Intinya ibu hamil boleh makan apa saja, kecuali nanas, durian, nangka, makanan mentah/setengah matang, makanan yang tidak dicuci bersih, makanan yang mengandung MSG, pengawet dan pemanis buatan serta makanan laut yang mengandung merkuri dan logam berat (hewan laut yang diambil dari laut yang tercemar). Saya juga tanya ke dokter, apa boleh makan es krim, kata dokter boleh, bebas tapi kalau sudah UK 8 bulan jangan terlalu banyak makan/minum yang manis, nanti ditakutkan ukuran bayinya besar sehingga susah untuk dilahirkan secara normal. Ibu hamil juga tidak boleh stres dan terlalu capek. Janin sangat bisa merasakan apa yang ibunya rasakan, jadi diusahakan untuk happy terus. Namanya bumil, moodnya naik turun dan gampang sedih. Tapi saya merasakan banyak perbedaan antara kehamilan pertama dan kedua. Di kehamilan kedua, saya lebih bisa mengontrol emosi. Emosi itu bukan berarti marah-marah ya. Emosi itu ya apa yang kita rasakan, bisa marah, sedih, senang dll. Jadi kalau marah atau kesal, saya tidak terlalu marah atau kesal sekali, kalau senang juga tidak terlalu senang sekali sampai-sampai melambung tinggi ke angkasa (hehe), kalau sedih pun tidak sedih sekali. Tapi bukan berarti flat juga ya. Pokoknya kalau pas senang ya jangan senang berlebihan, nanti kalau tiba-tiba kesal turunnya mood juga bisa turun jauh sekali. Kan memang sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Di awal kehamilan saya juga sempat tiap hari ke pasar dan masak, setelah UK 4 bulan sudah tidak sanggup lagi. Jadi cuma masak nasi, lauknya beli. Saya pun bisa merasakan pergerakan janin dari UK 3 bulan, padahal saat hamil Ubay saya sama sekali tidak bisa merasakan pergerakannya. Mungkin karena sudah kehamilan kedua jadi sudah bisa lebih peka. Awal-awal saya juga suka banget dandan di depan suami, benar-benar dandan total sampai-sampai saya mengira saya mengandung anak perempuan. Apakah benar perempuan? Tapi makin lama, makin tua usia kandungan, saya jadi malas dandan (hehe), awal-awal doang!

   Saya banyak searching pengalaman orang yang pernah mengalami IUFD, sampai saya punya beberapa kenalan. Kebanyakan penyebab IUFDnya juga sama, tali pusat janin terpilin. Kemudian ada yang mengenalkan saya dengan fetomaternal. Apa itu fetomaternal? Fetomaternal adalah screening USG kehamilan baik dengan 2D, 3D dan 4D yang dilakukan secara menyeluruh kepada janin dengan lebih detail melihat seluruh organ-organ janin dari ujung kepala sampai ujung kaki, aliran darah janin, aliran darah dari ibu ke janin, aliran darah di tali pusat, tulang-tulang janin dll yang dilakukan oleh dokter kandungan spesialis fetomaternal. Itu definisi dari saya sendiri (hehe). Fetomaternal bisa mendeteksi kelainan pada janin sejak dini dengan tingkat akurasi sampai 95%. Tentu butuh waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan USG biasa. Fetomaternal baik dilakukan saat UK 21-24 minggu. Tidak semua dokter kandungan bisa atau berkompeten melakukan fetomaternal, hanya spesialis fetomaternal yang biasanya dapat ditemukan di kota-kota besar, jarang bahkan tidak ada di kota-kota kecil (contoh: Probolinggo). Apakah fetomaternal selalu diperlukan? Fetomaternal bisa menjadi pilihan untuk ibu hamil yang memiliki resiko tinggi pada kehamilannya atau pernah mempunyai riwayat keguguran berulang yang tidak diketahui penyebabnya atau IUFD seperti saya, untuk mencegah atau mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi, yang beresiko terhadap janin maupun ibu sehingga pasangan suami istri lebih siap dan tidak kaget jika ada kelainan-kelainan tertentu. Jika masih bisa disembuhkan, seperti misal ibu hamil yang terserang virus toksoplasma, maka akan diberi obat dan diterapi untuk upaya penyembuhan. Nah, dengan fetomaternal dokter bisa melihat lebih detail seberapa jauh dampak yang ditimbulkan dari virus tersebut terhadap janin. Biasanya jika ada tanda-tanda kehamilan yang beresiko dan memerlukan screening lebih mendalam, dokter kandungan kita akan memberi rujukan ke dokter kandungan spesialis fetomaternal, atau kita bisa langsung ke dokter spesialis fetomaternal atas keinginan kita sendiri. Setiap saya kontrol, dokter kandungan saya bilang semua baik dan normal, janin sehat. Tapi setelah mengetahui tentang fetomaternal, saya jadi tertarik meskipun dokter bilang tidak ada gejala kelainan apa-apa, karena saya pernah mengalami IUFD dan ingin benar-benar memastikan bahwa anak kedua saya benar-benar sehat, suamipun menyetujui, saya merasa perlu dilakukan fetomaternal. Dan walaupun alasan Ubay meninggal sudah diketahui, karena tali pusatnya terpilin. Lalu saya searching tempat dan dokter ahli fetomaternal di Surabaya. Saya tanya-tanya dulu berapa biayanya, waktu itu UK saya 20 minggu. Awalnya kaget, ya memang mahal, di atas 1,5 juta, selain memang karena tempatnya bagus. Tempatnya berupa klinik tapi seperti hotel, terdiri dari 3 lantai, di bagian depan ada resepsionis dan kasir, ruang tunggu yang seperti kafe, ada tempat bermain anak untuk yang membawa anak kecil, bisa mengambil milo hangat sepuasnya sambil menunggu antrian, toiletnya juga modern dan bersih, di lantai atas ada tempat untuk program hamil alami, inseminasi buatan dan bayi tabung, ada liftnya juga lho padahal cuma 3 lantai. Saya tidak langsung mendaftar tapi mikir-mikir dulu (hehe). Ya, biayanya memang tidak murah. Namun, demi buah hati tercinta dan selagi ada rejeki *tapi setelahnya harus super duper hemat, saya anggap ini adalah salah satu bentuk ikhtiar saya untuk menjaga buah hati saya semampu saya. Sempat mengurungkan niat dan tanya di tempat lain yakni salah satu RS di Malang, jawabannya kurang memuaskan. Susternya seakan-akan kurang tahu tentang fetomaternal, dikiranya hanya USG 4D biasa. Akhirnya kembali ke tempat awal di Surabaya, suamipun mendukung, saya mendaftar. Saya menunggu UK 22 minggu karena memang antrian yang sangat panjang, itu saja saya mendapat nomor antrian 15 padahal sudah mendaftar 2 minggu sebelumnya. Katanya sih jam 21.30, tapi saya baru masuk jam 23.00 dan keluar jam 00.00. Yap, 1 jam saya diperiksa. Memang sangat lama karena janin diUSG secara mendetail, mulai dari kepala, otak, mata, hidung, bibir, telinga, jantung, ginjal, tulang belakang, tulang tangan, tulang kaki, aliran darah di jantung, aliran darah dari saya ke janin, plasenta, air ketuban, tali pusat, aliran darah di tali pusat dll. Semua itu menggunakan USG 2D. Baru terakhir saat melihat wajah menggunakan USG 3D dan 4D. Yang lama USG 2Dnya, USG 3D dan 4D saat melihat wajah janin cuma sebentar. Memang sih tujuan utama fetomaternal bukan untuk melihat wajah janin, anggap saja itu bonus. Sebelum masuk, saya disuruh buang air kecil dulu agar hasil USGnya jelas karena kalau dalam posisi menahan kencing, hasil USGnya bisa kurang jelas. Dugaan bahwa saya mengandung anak perempuan ternyata salah, saya mengandung anak laki-laki lagi! Masya Allah! Tentu saya dan suami sangat bahagia karena sebelumnya belum terlihat jenis kelaminnya. Ubay, kamu punya adik laki-laki! Selama di USG posisi janin tengkurap, kepala ada di atas dan sedang cegukan. Masya Allah, nak! Saya sudah bisa membedakan kapan saat dia sedang bergerak biasa, apakah tangan atau kakinya yang bergerak, menendang, meninju, berputar dan cegukan. Rasanya beda-beda. Hasil keseluruhan langsung keluar seketika. Saya diberi map yang dijilid ring plus CD. Hasilnya semua normal, tidak menunjukkan adanya kelainan apapun. Alhamdulillah, saya dan suami lega. Berat badan janin 475 gram. Saya kira CDnya berisi video USG 4D wajah janin seperti USG 4D biasa, ternyata tidak. CDnya berisi foto-foto screening USG, kebanyakan 2D hasil pemeriksaan organ-organ janin, hanya ada 2 foto wajah janin; yang 3D dan 4D. Saya sempat bertanya apakah minus 3 masih bisa lahiran secara normal, katanya bisa, bahkan beliau pernah menolong orang dengan minus 7 lahiran secara normal. Asalkan periksa ke dokter mata dulu, kalau dokter matanya bilang ok ya tidak masalah lahiran secara normal. Beda dengan dokter saya yang di Probolinggo, beliau memang pro normal tapi katanya beliau berani hanya sampai batas minus 3. Lha saya jadi was-was juga, takut minus saya nambah jadi di atas 3, karena saya berencana melahirkan dengan dibantu dokter tersebut. Saya juga tanya tentang make up yang aman untuk bumil, karena hasil dari googling ternyata banyak kandungan di make up dan skin care yang tidak aman untuk bumil. Namun kata dokter fetomaternal tersebut, semua aman kecuali yang ada kandungan pemutih dan anti jerawatnya, katanya mau pakai foundation, lipstick, blush on, maskara dll asal tidak ada kandungan dua bahan tadi tidak apa-apa. Dokter tersebut juga tidak meresepkan saya apa-apa. Padahal saya sudah ancang-ancang kalau seandainya beliau meresepkan hanya vitamin pun tidak akan saya tebus karena vitamin saya masih ada dan takut mahal juga sih kalau ditebus di klinik tersebut (hehe). Pas saya keluar, saya kira saya adalah pasien terakhir eh ternyata jam 00.00 itu malah semakin banyak pasien yang datang. Terus dokternya kira-kira pulang ke rumah dan tidur jam berapa ya?? Pasien di sana kebanyakan orang cina.

   Begitulah pengalaman fetomaternal saya. Semoga cerita saya bermanfaat, barangkali ada yang tertarik ingin melakukan fetomaternal dan ingin mengetahui tempat, alamat dan dokter fetomaternal saya, bisa tanya di komentar. Sekali lagi saya menulis ini bukan untuk pamer tapi ingin berbagi cerita dan informasi seputar fetomaternal agar bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Semoga tidak ada yang tersinggung dengan tulisan saya. Saya juga mohon maaf belum bisa meneruskan tulisan saya tentang isi dari 2 buku yakni Biografi Istri-Istri Para Nabi dan Shahih Fiqih Wanita karena keterbatasan tenaga saya. Terimakasih.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar