Senin, September 26

IUFD (2)

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Lanjut ya..

   Selama saya hamil, saya tidak bisa merasakan bagaimana gerakan janin dari dalam perut, seperti apa itu gerakan janin karena ini kehamilan pertama saya, saya belum ada pengalaman sebelumnya. Saya takut keliru mengira ada gerakan janin ternyata justru itu perut saya sendiri yang belum terisi. Atau memang saya kurang sensitif ya. Saya mengira semua baik-baik saja. Saya selalu berdoa saat sujud untuk keselamatan anak saya dan kemudahan persalinan saya nantinya. Nafsu makan saya juga sudah mulai membaik, tidak terlalu rewel lagi seperti sebelumnya. Saya pun mulai giat, entah akhir-akhir ini badan saya terasa enteng, tidak berat seperti biasanya sehingga saya lincah beraktivitas lagi. Saya berpikir mungkin karena usia kandungan saya sudah memasuki trimester kedua. Kata orang usia kandungan 5 bulan adalah masa nyaman-nyamannya sebagai bumil. Ya saya syukuri saja. Saya usahakan selalu berpositive- thinking.

   Saya baru periksa lagi tanggal 13 Agustus 2016. Telat 3 minggu dari jadwal. Saya dan suami berpikir semuanya baik-baik saja dan kami tidak mau terlalu tergantung dengan dokter. Maksudnya pemeriksaan kehamilan tidak harus sesuai dengan yang dijadwalkan dokternya, telat sedikit tidak apa lah. Saya terus berkhusnudzon. Waktu itu usia kandungan saya memasuki usia 21 minggu atau 5 bulan lebih seminggu. Waktu USG biasanya cepat, dokter langsung mengatakan "Itu ya bu, bayinya." Tapi waktu itu agak lama. Entah.. Saya terus berpikir semua baik-baik saja. Dokter terus menelusuri perut saya dengan alat USG, cukup lama, lama, sampai dokter berkata "Janinnya sudah gak ada,  bu."

   Bagai disambar gledek. Tak terasa wajah saya basah. "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un", ucap suami saya yang duduk di belakang dokter. Saya terus memperhatikan monitor sambil terus menangis. Anak saya terpampang jelas di layar monitor tapi dia tidak bergerak sama sekali. Dia diam saja. Dokter menggoyang-goyang perut saya, tapi janin itu tetap diam. Padahal biasanya waktu USG dia aktif bergerak. Sekalipun diam, kalau perut saya digoyang sedikit saja dia akan bergerak lagi. Tapi ini berbeda. "Bu, ini tangannya ya bu. Saya goyang-goyang begini harusnya dia menarik tangannya. Tapi ini diam saja." kata dokter. Lalu terlihat deteksi detak jantung janin, sama sekali tidak ada. YA ALLAH........ "Bayi ibu meninggal di dalam kandungan", ucap sang dokter.

   Ya Allah, Engkau Maha Menghidupkan dan Mematikan segala sesuatu. Baru 21 minggu yang lalu Engkau menghidupkan makhluk hidup yang ukurannya sangat kecil sekali di rahimku. Dan sekarang Engkau telah mengambil nyawanya.

   Mulut saya terkunci tapi mata saya terus meneteskan air mata. Saya sangat shock, tentu saja. Bayangkan, anak yang ditunggu-tunggu kelahirannya, anak yang sangat saya cintai semenjak dia muncul dan tinggal di rahim saya, anak yang sering saya ajak ngobrol berharap dia mendengar dari dalam perut saya, dia anak pertama saya, sudah tiada.

Lanjut ke IUFD (3).. 

Wassamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar